“Keadaan paling dekat seorang hamba dari rabbnya adalah ketika dia dalam keadaan sujud, maka perbanyak doa (di dalamnya).” (HR. Muslim)

Muslimnya Seorang Professor Ahli Biologi dari Amerika

Dr. Keith L. Moore, MSc, PhD, FIAC, FSRM : Dia adalah Presiden AACA (American Association of Clinical Anatomi ) antara tahun 1989 dan 1991. Ia manjadi terkenal karena literaturnya tentang mata pelajaran Anatomi dan Embriologi serta dengan puluhan kedudukan dan gelar kehormatan dalam bidang sains.

Dia menulis bersama profesor Arthur F. Dalley II, Clinically Oriented Anatomy, yang merupakan literatur berbahasa Inggris yang paling populer dan menjadi buku kedokteran pegangan di seluruh dunia, digunakan oleh para ilmuwan, dokter, fisioterapi dan siswa seluruh dunia.
Pada suatu waktu, ada sekelompok mahasiswa yang menunujukkan referensi Alquran tentang ‘Penciptaan Manusia’ kepada Profesor Keith L Moore, lalu sang Profesor melihatnya lalu barkata :
“Tidak mungkin ayat ini ditulis pada tahun 7 Masehi, karena apa yang terkandung di dalam ayat tersebut adalah Fakta Ilmiah yang baru diketahui oleh Ilmu Pengetahuan Moderen! Ini Tidak Mungkin, Muhammad pasti menggunakan Mikroskop!”
Para Mahasiswa tersebut lalu berkata : “Prof, bukankah saat itu Mikroskop juga belum ada?”
“iya iya saya tau, saya hanya bercanda, tidak mungkin Muhammad yang megarang ayat seperti ini” jawab sang profesor….

“Kemudian Kami menjadikan air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kukuh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan alaqoh (sesuatu yang melekat), lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami menjadikannya mahluk yang (berbentuk) lain. Maha Suci Allah Pencipta yang paling baik” [QS. Al Mu'minuun: 13-14]
Jika di cermati lebih dalam, sebenarnya ‘alaqoh’ dalam pengertian Etimologis yang biasa di terjemahkan dengan ‘segumpal darah’ juga bermakna ‘penghisap darah’, yaitu lintah.
Padahal tidak ada pengumpamaan yang lebih tepat ketika Embrio berada pada tahap itu, yaitu 7-24 hari, selain seumpama lintah yang melekat dan menggelantung di kulit.

Embrio itu seperti menghisap darah dari dinding Uterus, karena memang demikianlah yang sesungguhnya terjadi, Embrio itu makan melalui aliran darah. Itu persis seperti lintah yang menghisap darah. Janin juga begitu, sumber makanannya adalah dari sari makanan yang terdapat dalam darah sang ibu.

Ajaibnya, Embrio Janin dalam tahap itu jika di perbesar dengan mikroskop bentuknya benar-benar seperti lintah. Dan hal itu tidak mungkin jika Muhammad sudah memiliki pengetahuan yang begitu dahsyat tentang bentuk janin yang menyerupai lintah lalu menulisnya dalam sebuah buku.

Padahal pada masa itu belum di temukan Mikroskop dan Lensa. Jelas itu adalah pengetahuan dari Tuhan, itu wahyu dari Allah SWT, yang Maha Mengetahui segala Sesuatu.
Ayat tersebutlah yang membuat sang profesor akhirnya memeluk agama islam dan merevisi beberapa kajian ilmiahnya karena Al-Quran ternyata telah menjawab beberapa bagian yang selama ini membuat yang profesor gusar dan merasa materi yang ditelitinya selama ini terasa belum lengkap atau ada tahapan dari perkembangan Embrio yang kurang.

Manusia Terlahir "SUCI" Tanpa Noda

Seluruh manusia terlahir dalam keadaan SUCI. Tanpa menanggung dosa dari siapa dan apapun.


كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ
“Setiap bayi dilahirkan dalam keadaan fithrah, maka kedua ibu-bapaknyalah yang akan menjadikannya seorang Yahudi atau seorang Nasrani atau seorang Majusi”. 

“(Tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu”. (Q.S. 30: 30) 

Dari firman Allah SWT di atas, maka jelas sudah bahwa setiap anak manusia dilahirkan dalam keadaan SUCI.
Yang menjadikan kelak baik buruknya adalah Lingkungan.
Lingkungan yang dimaksud adalah:

  • Lingkungan keluarga, yaitu keharmonisan kedua orang tua, sikap teladan ahlaq dari ibu dan bapaknya.
  • Lingkungan pergaulan, yaitu lingkungan dimana seorang anak bergaul, yang termasuk dalam lingkup ini adalah teman main, teman belajar, teman curhat, masyarakat sekitar, tetangga.
  • Media komunikasi, yaitu media atau alat komunikasi yang biasa digunakan oleh seorang anak. Misal internet, HP, radio, TV dll dsb.
Sebagi orang beriman anda pasti percaya bahwa sebelum manusia terlahir di dunia fana, terlebih dahulu ada kontrak janji antara Allah SWT dengan ruh seorang anak manusia yang kurang lebihnya adalah janji bahwa kelak di dunia tidak akan melupakan Dzat yang telah menciptakannya, akan senantiasa tunduk dan patuh pada segala perintah Nya dan menjauhi seluruh larangan dari Nya.


Mari bagi kita yang sudah punya anak, hati-hati dalam mendidik mental dan ahlaqnya. Awasi dengan bijak pergaulan mereka. Jadilah orang tua sekaligus guru dan sahabat bagi putra/putri kita.

Semoga putra/putri kita menjadi anak yang soleh/solehah, berguna bagi Agama Allah, cinta pada Rasulullah, berguna bagi nusa bangsa, tanah air dan menjadi anak-anak yang sukses di dunia dan akherat.
Amien ya rabbal 'alamin.

Alasan Kenapa Musti Banyakin Shalawat [1]

Anas Ra bercerita, “ Rasulullah SAW bersabda :
“Perbanyaklah shalawat kepadaku pada siang dan malam hari Jum’at, barang siapa bershalawat kepadaku satu kali maka Allah akan bershalawat sepuluh kali lipat kepadanya ” (Hr Al Baihaqi, telah di hasankan oleh Syeikh Al Albani)
Juga didasarkan pada hadits Aus bin Aus Ra, dia bercerita: Rasulullah SAW bersabda :
سنن أبي داوود ٨٨٣: حَدَّثَنَا هَارُونُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا حُسَيْنُ بْنُ عَلِيٍّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ يَزِيدَ بْنِ جَابِرٍ عَنْ أَبِي الْأَشْعَثِ الصَّنْعَانِيِّ عَنْ أَوْسِ بْنِ أَوْسٍ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ مِنْ أَفْضَلِ أَيَّامِكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فِيهِ خُلِقَ آدَمُ وَفِيهِ قُبِضَ وَفِيهِ النَّفْخَةُ وَفِيهِ الصَّعْقَةُ فَأَكْثِرُوا عَلَيَّ مِنْ الصَّلَاةِ فِيهِ فَإِنَّ صَلَاتَكُمْ مَعْرُوضَةٌ عَلَيَّ قَالَ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَكَيْفَ تُعْرَضُ صَلَاتُنَا عَلَيْكَ وَقَدْ أَرِمْتَ يَقُولُونَ بَلِيتَ فَقَالَ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ حَرَّمَ عَلَى الْأَرْضِ أَجْسَادَ الْأَنْبِيَاءِ

Sunan Abu Daud  : ” Telah menceritakan kepada kami Harun bin Abdullah telah menceritakan kepada kami Husain bin Ali dari Abdurrahman bin Yazid bin Jabir dari Abu Al Asy’Ats Tsauri Ash Shan’ani dari Aus bin Aus dia berkata;
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya di antara hari-harimu yang paling utama adalah hari Jum’at, pada hari itu Adam di ciptakan, pada hari itu beliau wafat, pada hari itu juga ditiup (sangkakala) dan pada hari itu juga mereka pingsan. Maka perbanyaklah shalawat kepadaku -karena- shalawat kalian akan disampaikan kepadaku.”
“Manusia yang paling utama pada hari kiamat adalah oang yang paling banyak bershalawat.” (HR. Tirmidzi). “Orang yang bakhil adalah orang yang disebutkan namaku dihadapannya namun dia tidak bershalawat atasku.” (HR. Tirmidzi, dia mengatakan,’Hasan Shohih’)
Aus bin Aus berkata; para sahabat bertanya; “Wahai Rasulullah Shalallahu, bagaimana mungkin shalawat kami bisa disampaikan kepadamu, sementara anda telah tiada (meninggal)? -atau mereka berkata; “Telah hancur (menjadi tulang)”
Beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla mengharamkan bumi untuk memakan jasad para Nabi.”
(HR Abu Dawud, dinilai shahih oleh syeikh Al Albani)

Nafsu Lawwamah [Ust. Arifin Ilham]



Ustadz, setiap kali aku bertemu pacarku, aku selalu cium dia tetapi kemudian sgt menyesal, lalu aku janji taubat, anehnya kemudian berulang lagi, mengapa begini? Itulah "nafsu lawwamah", mencela diri setelah ma'siyat tetapi mengulanginya lagi. Sahabatku segera TAUBAT sungguh sungguh, jangan main main hidup terlalu sebentar di dunia ini, maut mengincar setiap kesempatan, jangan meremehkan dosa sekecil apapun. Peringatan keras bagi mereka yg menyentuh bukan mahramnya, 

Rasulullah bersabda, "Ditusuknya kepala seseorang dengan pasak dari besi, sungguh lebih baik baginya daripada menyentuh wanita yang bukan mahramnya (HR Thabrani). Segeralah NIKAH, kalau tidak jaga dg puasa sunnah, tidak berduaan lagi, bersahabatlah dg sahabat yg sholeh, hadiri majlis ilmu & zikir, sibukkan dg aktifitas positif & amal sholeh yg mendekatkan diri kpd Allah, ingat "KESAKRALAN, KEMULIAAN, KEINDAHAN & KEDAHSYATAN SEBUAH PERNIKAHAN krn tidak menyentuh sebelumnya. 

Sahabatku setelah perkuat sholat malam & istigfar, bacalah DOA yg diajarkan Rasulullah agar terhindar dari ma'siyat. "Allahumma inny as aluka fi'lal khoirot watarkal mungkarat" Ya Allah hamba mohon kpdMu agar menjadi hamba yg senang dg ketaatan & hamba yg sgt kuat menjauhi ma'siyat...aamiin". InsyaAllah besok Selasa subuh di mesjid Az Zikra kembali rekaman Cahaya Hati ANTEVE, silahkan sahabat terdekat untuk hadir langsung.

Ketabahan & Keihlasan Hati karena Allah Ta'ala


Tulisan ini disadur dari Ust. Arifin Ilham

Saat lelah sekali tetapi saat kumandang adzan terdengar tetap berjamaah di mesjid
Saat sakit sekali tetapi tetap sabar tanpa mengeluh
Saat kesusahan tetapi tetap ikhlas dg ujianNya
Saat godaan hebat dan peluang melakukannya ada tetapi tetap taat
Saat lingkungan tidak mendukung tetapi tetap berhijab
Saat asyik dg hobbynya tetapi tetap berzikir kepada Allah
Saat ngantuk berat tetapi tetap bangun sholat malam
Saat sibuk tetapi tetapi tetap sholat diawal waktu
Saat rizki berlimpah tetapi tetap rendah hati
Saat dizholimi dan ada peluang untuk membalasnya tetapi tetap memaafkannya

Inilah "himmatul iimaan" semangat dan akhlak hamba beriman yg ingin sekali ridho Allah, dan yaqin sekali akan semua pembalasan di akhirat kelak. Itulah yg membuatnya kuat, tegar, semangat, Istiqomah, belas kasih, rendah hati dan mudah menangis karena Allah. Perhatikan Kalam Allah,

"Barang siapa yg takut ma'siyat karena Allah, lalu ia kendalikan nafsunya karena takut pada Allah, maka baginya Syurga dg segala keni'matannya" (QS An Naaziat 40). Rasulullah mengkhabarkan berita gembira, "Barang siapa meninggalkan sesuatu keinginan ma'siyat karena takut kepada Allah maka Allah ganti dengan sesuatu yg lebih baik baginya". Allahumma ya Allah tetapkanlah hidup kami dalam ketaqwaan kepadaMu dan merasakan kelezatan Istiqomah di jalanmu...aamiin.

Mengukur Kedalaman Neraka

Saat Abu Hurairah ra, mengatakan, ketika kami bersama rasulullah, tiba-tiba terdengar suara yang sangat keras, seperti benda yang jatuh menggelegar.

Nabi yang mulia mengatakan: Tahukah kamu sekalian, suara apa itu?

Kami menjawab: hanya Allah dan rasulNya sajalah yang lebih mengetahuinya.

Nabi menjawab, itu tadi adalah suara dari sebuah batu yang dijatuhkan ke dalam jurang neraka, sejak tujuh puluh tahun yang lalu, baru sampai ke dasarnya ini tadi (HR. Muslim)

Benda yang jatuh, secara ilmu fisika bisa dihitung jaraknya. Berdasarkan gravitasi yang berlaku. Jika gravitasi bumi kita ini adalah 9,8 m / detik, maka dengan mudah kita bisa menghitung jarak tempuh batu yang jatuh mengikuti rumus 1/2 gt2. Jika jatuhnya ke bumi kita sbb:

Jarak tempuh batu selama 70 tahun adalah, 0,5 x [70X360X24X60X60] x [70X360X24X60X60] x 9,8 m = 23.228.686.172.160.000 m = 23.228.686.172.160 km,

Bandingkan garis tengah bumi kita hanya: 12.756 km. Ini berarti, bahwa neraka memiliki kedalaman: 23.228.686.172.160 km /12.756 km = 1.821.000.797.441,2 X diameter bumi ini jika dipakai gravitasi â??bumi kitaâ??.

Artinya bahwa, jika jurang neraka itu diukur berdasarkan gravitasi bumi kita, maka neraka memiliki kedalaman = 1.821.000.797.441,2 kali garis tengahnya bumi.

Atau jika kita menggali sebuah sumur, maka sumur itu akan mencapai kedalaman seperti yang kita hitung di atas. Apabila sumur itu menembus bumi berulang kali, sampai sebanyak 1.821.000.797.441,2 kali.

Dari sini saja kita sudah sulit membayangkan betapa dalamnya jurang neraka seperti yang diinformasikan oleh rasulullah saw tadi.

Jadi jurang neraka itu sedalam: 1.821.000.797.441,2 kali tebalnya bumi. Ah, betapa menggiriskan! Yang baru kita illustrasikan tadi kedalaman vertikal neraka, bagaimana pula lebar horizontalnya.

Semestinya lebar horizontal lebih luas dari vertikalnya, ibarat bumi yang memiliki permukaan lebih luas dibanding ketinggian atmosfir bumi.

Tetapi kedalaman itu belum seberapa, sebab nanti di yaumil akhir, bumi kita ini akan diganti oleh bumi yang lain. Sehingga gravitasi yang dimaksud tentu bukan gaya gravitasi bumi kita ini.

Tetapi gravitasi bumi baru, yang jauh lebih hebat dan lebih dahsyat kekuatan daya tariknya.

“Ketika bumi ini diganti dengan bumi yang lain, begitu pula dengan langitnya, Mereka bermunculan dari kuburnya masing-masing menghadap kepada Allah Yang Maha Esa dan Maha Perkasaâ.” (QS. Ibrahim 14 : 48)

Jangankan dipakai ukuran bumi baru yang kita belum tahu gravitasinya. Andaikata dipakai ukuran gaya tariknya Black Hole saja, yg mempunyai perbandingan 1 : 100 trilyun (perbandingan ini telah dianalisis pada suatu diskusi ilmiah yang bejudul (Menikmati keindahan Allah melalui logika dan tanda-tanda), maka kedalaman neraka menjadi sangat sangat menggiriskan
Secara matematis kedalaman itu menjadi : 23.228.686.172.160 km X 100.000.000.000.000 = 232.286.861.721.600.000.000.000. 000 km

Sebagai gambaran, bila 1 trilyun atau 1000 milyar manusia sekalipun dimasukkan kedalam neraka sekaligus maka tiap orangnya masih bisa diberi jatah ruang lebih dari 200 trilyun kilometer persegi.

Sehingga kalau seseorang dimasukkan ke dalam neraka, jangan harap mudah menemukan teman “senasib dan sependeritaan”, apalagi sampai berbagi duka dan saling memberi dorongan agar “tabah.”

Tulisan ini belum lagi membicarakan dahsyatnya suhu neraka serta ragam siksaan dan kualitas siksaannya. Sebagai gambaran singkat Rasulullah saw pernah berkata, andaikata dari dalam neraka yang dahsyat itu menerobos keluar apinya meskipun hanya sebesar lubang jarum saja, maka hancur binasalah bumi kita.

Tulisan ini juga belum menggambarkan bahwa di neraka tubuh manusia tidak langsung gosong atau meleleh tapi memuai dahulu.

Rasulullah SAW pernah berkata bahwa ada gigi seorang kafir yang akan menjadi sebesar gunung Uhud di neraka. Hadits lain meriwayatkan bahwa tebal kulit manusia di neraka akan (memuai) hingga setebal 3 hari perjalanan, jauh lebih tebal dibanding kulit sapi yang digoreng dan memuai hingga setebal kerupuk kulit.

Inilah mungkin hikmah kenapa jatah ruang neraka untuk setiap penghuninya diberi kapasitas yang sedemikian luasnya

Allah berfirman:
(يَوْمَ نَقُولُ لِجَهَنَّمَ هَلِ امْتَلَأْتِ وَتَقُولُ هَلْ مِنْ مَزِيدٍ)

(Dan ingatlah akan) hari (yang pada hari itu) Kami bertanya kepada jahannam: "Apakah kamu sudah penuh?" Dia menjawab: "Apakah Masih ada tambahan (yg hendak dimasukkan)?"

Saking luasnya masih banyak tempat kosong

Jurus Mengendalikan Amarah


Bagaimana Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan para sahabat ketika marah, lalu apa yang harus kita lakukan ketika marah melanda kita?
Pertama, andaipun memang harus marah, maka marahlah dengan cara sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Yaitu, marah yang benar, tegas dan santun. InsyaAllah, marah dengan cara yang demikian akan memberikan jalan keluar terhadap permasalahan yang tengah dihadapi.
Kedua, bersikaplah tawadlu dan jangan banyak keinginan. Mengapa? Karena di saat kita banyak keinginan, maka akan banyak sekali kemungkinan-kemungkinan kita akan merasakan kekecewaan yang berlanjut kepada kemarahan. Yaitu, saat keinginan-keinginan kita itu tidak terpenuhi.
Bukan berarti tidak boleh memiliki keinginan. Melainkan maksudnya adalah bahwa kita harus selalu siap menghadapi segala kemungkinan. Karena tidak setiap keinginan kita akan terwujud. Semakin ingin dihargai, dihormati, dipuji, dikagumi, dibalasbudi, akan semakin sering sakit hati dan ngambek.
Ketiga, ucapkanlah “`A’udzubillahi minasyaithaanirrahjiim” (Aku berlindung kepada Allah, dari godaan syaitan yang terkutuk.). Karena kemarahan itu adalah bentuk hasutan syaitan.
Sulaiman Ibnu Sard RA. meriwayatkan, “Pernah dua orang yang saling mencerca satu sama lain di hadapan Rasulullah Saw.. Sementara itu, kami sedang duduk di sisi beliau. Salah seorang dari mereka menghina yang lainnya dengan diiringi kemarahan, hingga merah mukanya. Maka, Rasulullah Saw. bersabda, “Aku mengetahui suatu kalimat yang jika diucapkan olehnya (orang yang sedang marah), maka akan hilang kemarahannya. Hendaklah dia berkata, “A’udzubillahi minasy syaithanir rajim (Aku berlindung kepada Allah dari syaitan yang terkutuk).” (HR. Bukhari dan Muslim)
Keempat, diamlah sejenak. Jangan bereaksi dahulu ketika amarah terasa bergejolak. Karena akhlaq itu adalah respon yang spontan.  Sebagai contoh, saat kita keluar dari masjid dan kita mendapati sandal kita raib dari tempatnya, ada orang yang secara spontan langsung mengungkapkan kejengkelan dan kemarahannya bahkan dengan kata-kata yang tidak baik. Dalam contoh situasi seperti ini, maka sebaiknya sikap yang kita lakukan adalah menahan diri untuk bereaksi secara spontan.
Lebih baik diam sejenak sembari berpikir, ah barangkali sandalnya tertukar. Atau, oh barangkali sandalnya sedang dipinjam sebentar oleh seseorang yang tidak sempat memohon izin karena mendesak dan tidak tahu siapa pemiliki sandal itu. Atau,  oh barangkali sandalnya memang hilang berarti tanda akan punya sandal baru. Toh, tidak mungkin jika hal kehilangan itu menyebabkan dirinya jadi tidak punya sandal seumur hidupnya.
Dalam sebuah hadits Rasulullah Saw. bersabda, “Apabila di antara kalian marah maka diamlah.” Baginda Rasulullah shallallahu alaihi wasallamucapkan sebanyak tiga kali.” (HR. Ahmad)
Suatu ketika aa diundang untuk ceramah di sebuah perusahaan. Namun, di lokasi acara itu ternyata baru ada aa, direktur perusahaan tersebut dan beberapa orang panitia saja. Sedangkan karyawan belum ada satu orang pun. Baru setengah jam kemudian mulailah berdatangan satu persatu karyawan dari perusahaan itu. Sang direktur nampaknya kurang berkenan dan kesal terhadap karyawan-karyawannya yang terlambat itu.
Kemudian, sang direktur itu berbicara kepada karyawannya, “Saudara-saudara, ini pertama kali saya melihat keadaan seperti ini. Sejujurnya saya marah. Oleh karena itu saya tidak berani berbicara panjang lebar. Nanti kalau sudah reda, baru akan saya beri tindakan. Wassalamu’alaikum.” Sang direktur mengucapkan hal ini dengan nada yang rendah namun tegas dan pasti.
Ini adalah contoh yang baik. Sang direktur tidak mau berkata apa-apa dalam keadaan marah karena ia takut tidak adil dan takut berlebihan. Oleh karena itu, jika kita sedang berada dalam situasi marah seperti itu, maka pilihlah sikap diam. Tahanlah amarah itu hingga reda. Jika masih membara, maka lakukanlah langkah berikutnya yaitu langkah ketiga di bawah ini.
Kelima, sesuai dengan sunnah Rasulullah Saw., apabila kita sedang dalam keadaan marah yang tidak juga bisa reda dengan sikap diam, maka apabila keadaan kita sedang berdiri, duduklah. Jika dengan duduk masih juga belum bisa reda, maka berbaringlah. Tentu saja bukan berarti harus berbaring di sembarang tempat. Maksudnya adalah, ketika amarah masih belum juga reda, carilah situasi yang lebih bisa menenangkan dan menentramkan hati.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Jika salah seorang kalian marah dan dia dalam keadaan berdiri, maka hendaklah duduk. Jika masih belum reda marahnya, maka hendaklah berbaring.” (HR. Ahmad).
Hal ini karena marah dalam keadaan berdiri lebih besar kemungkinannya untuk melakukan keburukan dan kerusakan daripada dalam keadaan duduk. Sedangkan berbaring lebih jauh aman daripada duduk dan berdiri.
Keenam, ambillah wudhu. Air wudhu insyaAllah akan menentramkan hati yang panas dibakar amarah.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,  “Sesungguhnya, kemarahan itu berasal dari syaitan. Dan syaitan  tercipta dari api. Dan sesungguhnya, api itu dapat dipadamkan dengan air. Jika salah seorang diantara kalian marah, maka berwudhulah.”  (HR. Ahmad dan Abu Daud).
Sahabatku, untuk menghindari letupan amarah, kurangilah keinginan-keinginan dan kurangi juga keinginan untuk mendapatkan segala hal yang sempurna. Orang yang senantiasa ingin mendapatkan segala hal yang sempurna biasanya jauh lebih sensitif untuk terpancing amarah. Mengapa? Karena, hakikatnya di dunia ini memang tak ada yang sempurna. Selalu ada saja kekurangan dalam hal apapun.
Ketika kita bisa mengendalikan kemarahan kita, maka kita akan merasakan keadaan yang jauh lebih enak dan lega. Kemarahan biasanya selalu meninggalkan penyesalan dan rasa sakit. Sedangkan saat kita bisa menahannya kemudian menyampaikan uneg-uneg kita dengan cara yang santun, itu justru akan memberikan hasil yang efektif, yaitu maksud tersampaikan tanpa ada penyesalan dan tanpa ada yang tersakiti. Keputusan yang kita buat pun akan jauh lebih baik.
Ketika kita memarahi orang lain, kemudian dia memenuhi kehendak kita, itu bukanlah karena ia suka melakukannya melainkan karena rasa takut, tertekan dan keterpaksaan. Padahal cara yang paling baik untuk menggerakkan orang lain adalah dengan menyentuh hatinya sehingga ia menuruti kehendak kita benar-benar karena kehendak hatinya sendiri yang ridha. Tak ada orang yang senang berada di dekat orang yang marah. Orang selalu senang dan nyaman berada di dekat orang yang bisa mengendalikan amarahnya.
Untuk menjadi orang yang mampu mengendalikan amarah, yang harus kita miliki adalah tekad untuk benar-benar mau belajar mengendalikannya. Selain itu, kita pun harus tahu saat-saat paling sensitif kita mudah marah. Pada saat inilah tingkatkan kesadaran kita untuk tidak marah dan menghindari kemungkinan-kemungkinan terpancingnya kemarahan.
Setelah tadi kita membahas panjang lebar bagaimana cara mengendalikan amarah yang ada di dalam diri kita, lalu bagaimana cara kita menghadapi orang-orang yang pemarah?
  1.  Pahami apakah orang ini memang memiliki karakter yang mudah marah atau tidak. Jika memang itu sudah menjadi karakternya, maka kita bisa ketahui apa saja hal-hal yang bisa mudah memancing kemarahannya sehingga kita bisa menghindari hal-hal yang berpotensi meletupnya kemarahannya.
  2. Teori batu. Ketika batu dilempar kepada seseorang lalu batu itu mengenainya, maka batu itu kemudian akan mental. Nah, dalam penggambaran ini, semestinya tangkaplah batu itu agar tidak mental. Karena sesungguhnya orang yang sedang marah itu ingin agar kemarahannya diterima. Menghadapi orang yang sedang marah, jangan hadapi dengan kemarahan. Hadapi saja dengan sikap tenang dan dengarkan hingga ia berhenti sendiri dan reda kemarahannya.
  3. Kalau kita melihat orang yang pemarah, jadikanlah pelajaran. Bahwa seperti itulah buruknya kemarahan, dan saya tidak ingin buruk seperti dia.
  4. Jika kita ingin marah, ingatlah sesungguhnya marah akan menimbulkan rasa sakit hati. Ingat penggambaran paku yang dicabut sebagaimana sudah diulas di atas. Tidak mudah mengobati luka di hati.
  5. Jika kita menghadapi orang yang pemarah,  jadilah pemaaf. Jangan ladeni kemarahan dengan kemarahan. Kemuliaan akan Allah anugerahkan kepada orang-orang yang berlapang dada. Untuk menjadi orang yang berlapang dada, jadilah orang yang selalu rendah hati dan sadar bahwa segala sesuatu hanyalah titipan Allah Swt.. semata. Serta, kurangilah harapan kita terhadap orang lain untuk memenuhi keperluan pribadi kita. Semakin kita tidak berharap kepada orang lain, semakin kecil kemungkinan kita untuk sakit hati, dan semakin jauh pula kita dari rasa kecewa dan amarah.
Saudaraku, adalah mustahil kita berjumpa dengan orang yang sempurna. Sebaik apapun kita, pasti ada saja orang yang tidak suka kepada kita. Apabila ada orang yang tidak suka kepada kita, jangan sampai itu membuat kita jadi sengsara. Karena orang yang tidak suka kepada kita itu tidak membahayakan kita. Hal yang membahayakan adalah justru bila kita tidak suka kepada dia. Coba, yang membuat kita jadi gelisah adalah bukan karena penghinaan dia, tapi keinginan kita untuk dihormati.
Orang yang tidak suka dan sebel kepada kita itu adalah orang yang setia kepada kita. Siang malam dia memikirkan kita, ingat kepada kita. Kita sudah tidur, dia masih terjaga memikirkan diri kita. Kemana-mana dia pergi, kita dibicarakan. Kita ini diidolakan olehnya. Setiap dia membicarakan kejelekan kita atau menjelek-jelekkan kita, pahalanya sampai kepada kita, dan dosa kita dipikul oleh dia. Bukankah itu pengabdian tiada tara yang dia lakukan kepada kita?!
Kerugian itu adalah apabila kita sebel kepada orang lain. Waktu kita habis sia-sia, pikiran kita lelah, hati kita penat, dan dosa kita malah bertambah. Janganlah tiru keburukan dengan keburukan. Untuk apa kita berpendidikan, sekolah, belajar jika hanya untuk meniru keburukan yang orang lain lakukan.
Orang yang bisa bersikap tenang itu adalah orang lebih kuat dan menyegankan dibandingkan orang yang mudah marah besar. Semakin tenang seseorang, semakin bisa dia menahan amarah, semakin bisa dia tidak membalas marah dengan kemarahan, maka semakin jernih dan berwibawalah dirinya. Juga semakin dicintai dan semakin bermanfaatlah dirinya. Inilah berkah dari mengendalikan amarah.
Amarah adalah sikap yang negatif. Tetapi apabila amarah itu mendekatkan diri kita kepada Allah Swt., maka itu adalah amarah yang positif. Sebelum memeluk Islam, ‘Umar bin Khattab RA. adalah orang yang sangat temperamen dan keras. Tetapi setelah masuk Islam, sikapnya yang seperti demikian itu disesuaikan dengan ajaran Islam. Sehingga dampak yang terjadi sungguh sangat luar biasa terhadap perkembangan Islam itu sendiri.
Marahlah dengan marah yang bisa menjadi amal shaleh. Yaitu seperti marah ketika kebenaran diinjak-injak. Marah ketika keluarga dinistakan. Marahlah ketika Islam dinistakan. Marahlah dalam rangka membela dan menegakkan kebenaran. Kemarahan dalam membela kebenaran seperti ini adalah ibadah.
Akan tetapi, kemarahan seperti demikian, tidak boleh membuat kita menjadi orang yang dzalim. Tetaplah segala sesuatu harus pada tempatnya. Bahkan di dalam ajaran Islam, dalam pertempuran sekalipun tidak boleh ada kedzaliman. Segala hal memiliki koridornya. Demikian juga dengan kemarahan. Rasulullah Saw. telah mencontohkan bagaimana semestinya seorang muslim sejati menyikapi amarahnya.
Duhai Allah, ampuni dosa-dosa yang telah kami perbuat dengan lisan ini. Ampuni jikalau kemarahan kami mendzalimi dan menjadi kesulitan bagi hamba-hamba-Mu.
Ya Allah, karuniakan kepada kami kesanggupan menahan lisan ini dari kemungkaran. Kesanggupan menjaga amarah dan kemampuan memaafkan orang-orang yang menyakiti kami. Ya Allah, selamatkan umat dan bangsa ini dari amarah yang membawa bencana dan malapetaka. `aamiin..

Ditulis oleh: KH. Abdullah Gymnastiar ( Aa Gym )
Beliau adalah pengasuh pondok pesantren Daarut Tauhiid Bandung – Jakarta.

Tujuh (7) Amalan Harian Rasululloh SAW





SubhanAllah, walhamdulillah, wala ilaha illallahu wallahu Akbar.

Sahabatku yang dirahmati ALLAH, semoga hidayah, petunjuk Allah, pertolongan Allah, senantiasa menyertai kita, dimanapun, kapan pun, dan insya Allah dalam kondisi bagaimana pun.

Shalawat dan salam selalu bagi hamba pilihan Allah, Nabi Muhammad Saw, bagi keluarga beliau, para sahabat beliau, dan insya Allah bagi seluruh pengikut beliau hingga akhir zaman nanti. Amin ya mujibassa ‘ilin.

Kali ini kita akan membahas 7 Sunnah Harian Nabi Muhammad SAW

Sahabatku, hidup kita ini terdiri dari hari-hari, jam, menit, dan detik. Orang-orang yang beriman pasti menyadari bahwa hidup ini amat cepat berlalu. Bahkan hidup ini terasa hanya sekejap saja.  Bagaimana tidak disebut sekejap? Kita bisa bayangkan, rasanya baru kemarin kita berusia sepuluh tahun, dua puluh tahun, saat kita masih menjadi anak-anak, tau-tau sekarang sudah punya anak.

Atau mungkin saat kita membayangkan dahulu menjadi seorang cucu, tau-tau sekarang kita sudah punya cucu. Tau-tau sekarang sudah lima puluh tahun, enam puluh tahun, ini semua kita lalui dengan sekejap.

Maka pasti tebersit di benak kita, membayangkan mereka yang telah wafat, sepuluh abad yang lalu, lima abad yang lalu, seabad yang lalu, sepuluh tahun yang lalu, atau yang baru saja meninggal, apa yang mereka rasakan di alam kubur saat ini? Bukankah semua peristiwa itu dilalui dalam sekejap?

Alhamdulillah, kita belum wafat. Kita belum ada di alam kubur. Kita masih hidup. Nah, disinilah cerdasnya orang beriman. Kesadaran bahwa hidup ini hanyalah sekejap, maka diolahlah hidup yang sekejap ini dengan amat berarti untuk kehidupan yang kekal di hari akhirat nanti. Dan ini memotivasi diri kita, mendorong diri kita untuk selalu berbuat baik.

Mumpung masih hidup. Dan kita tidak mau terjebak oleh hanya karena keenakan sekejap, tapi menderita berkepanjangan. Dari mulai malas, berbuat sia-sia, apalagi berbuat maksiat dan kezaliman. Na’udzubillahi min dzalik. Menyebutnya saja sudah tidak enak, apalagi sampai melakukannya.

Karena itulah hendaknya kita senantiasa mencontoh Nabi Muhammad SAW, hamba Allah yang tercerdas, yang selalu memanfaatkan waktu dalam setiap hitungan hari, jam, menit dan detik. Beliaulah teladan kita. Teladan yang memberikan contoh terbaik dalam memanfaatkan hidup yang hanya sekejap ini. 

Berikut Adalah 7 Sunnah Harian Nabi Muhammad SAW :

[1] Beristighfar selalu
[2]  Jaga wudhu' terus menerus 
[3]  Jangan tinggal masjid terutama waktu subuh dan isya'
[4]  solat Tahajjud setiap malam
[5]  Membaca al-quran sebelum terbit matahari
[6] Jaga solat sunat Dhuha
[7]  Bersedekah setiap hari

Amalan Menurut Habib Munzir Al Musawa untuk dapat bertemu Rasulullah dalam mimpi



Bermula dari pertanyaan singkat ‘Bagaimana caranya saya dapat bertemu dengan Rasulullah ?’. Berikut ini jawaban Habib Munzir.

Mengenai berjumpa dg Rasul saw adalah dg merindukan beliau saw dan memperbanyak amalan sunnah semampunya, dan memperbanyak shalawat, beliau saw mencintai kita dan memperhatikan kita lebih dari ayah bunda kita, beliau saw adalah ayah ruh bagi semua ummatnya, maka ruh kita tetap mudah berhubungan dengan ruh beliau saw, lewat (melalui) mimpi misalnya, nah.. perkuat hubungan ruh anda dengan ruh beliau saw dengan shalawat ini :

”Allahumma shalli alaa ruuhi sayyidina muhammadin fil arwah, wa ‘ala Jasadihi filjasad, wa alaa Qabrihi filqubuur” (wahai Allah limpahkan shalawat pada Ruh Sayyidina Muhammad di alam arwah, dan limpahkan pula pada Jasadnya di alam Jasad, dan pada kuburnya di alam kubur). 

Anda bisa saja jumpa dg Rasul saw dalam mimpi, perbanyaklah shalawat, cintailah sunnah, dan perbanyaklah bersedekah pada anak yatim, dan baktilah pada ibunda jika masih ada, ini adalah amalan amalan yg sangat dicintai oleh Rasul saw, anda jangan tidur kecuali bibir anda terus bershalawat pada nabi saw, beliau saw akan menjumpa anda, dan yakinlah..



Saya (Habib Munzir) menyukai semua shalawat, dulu saya membaca 17 macam shalawat, diantaranya shalawat Syeikh Abdulqadir Aljailani yg panjangnya 13 halaman, 

namunkini saya membaca satu macam shalawat saja, yg diajarkan Rasul saw lewat (melalui) mimpi pd saya, pendek saja yaitu : 

“ALLAHUMMA SHALLI ALA SAYYIDINA MUHAMMAD WA ALIHI WA SHAHBIHI WASALLIM“
shalawat ini saya baca 5.000X setiap harinya, 

jika anda ingin membacanya silahkan, saya ijazahkan pada anda, boleh membacanya 100X, 200X atau lebih atau berapa saja sekemampuan anda dan luasnya waktu, dan bisa dibaca sambil dimobil, dijalan, atau dimanapun,

Masalah mimpi Rasul saw, saya (Habib Munzir) pernah bermimpi beliau saw dan mengadukan banyaknya orang yg rindu dg beliau saw namun belum jumpa dalam mimpi, beliau saw menutup wajahnya dan menangis, seraya berkata :

“Tiada yg memisahkanku dg mereka selain tabir qudrat, dan mereka akan jumpa dgn ku kelak”beliau saw sangat perduli dan rindu pada ummatnya, lebih lebih yg mencintai beliau saw, dan telah teriwayatkan pada shahih Muslim bahwa beliau saw bersabda : “Ummatku yg paling cinta padaku adalah yg hidup setelah aku wafat, dan mereka sangat mengidamkan jumpa dg ku daripada harta dan keluarganya”.

Mimpi Bertemu Baginda Rasululloh SAW

Syaikh Muhammad Hassan
“Bagaimana aku bisa bertemu Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dalam mimpi?”
Ada seorang murid yang bertanya kepada gurunya: ” Oh guruku, tolong ajari aku untuk bertemu Rasulullah shallallahu alaihi wasallam didalam mimpiku”
kemudian gurunya bertanya balik kepada muridnya: “Apakah engkau sungguh-sungguh ingin bertemu Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dalam mimpimu?”
kemudian muridnya menjawab : “Benar, guruku”
Sang guru: “Bila begitu, kau aku undang untuk makan malam dirumahku. malam ini, makanlah bersama ku”
muridnya menjawab: “Ma Shaa’Allah, rezeki dan berkah”.

kemudian muridnya pergi ke gurunya yang mendidik dan mencerahkan itu.
lalu gurunya menyiapkan makan malam untuk muridnya, dengan makanan yang sangat asin karena banyak garam, dan muridnya juga tidak diperbolehkan minum.
sang muridpun makan dan dia kehausan, tapi gurunya tidak memperbolehkan dia minum.
selesai makan, muridnya meminta gurunya untuk mengajarinya.
tapi sang guru belum ingin mengajarinya, dan muridnya disuruh untuk segera tidur. dan gurunya akan mengajarkan kepada nya bagaimana bertemu Rasul dalam mimpi nanti sebelum fajar.
muridnya menjawab: “Baiklah”
dan dia pun tertidur dan dia sangat menantikan pelajaran yang akan diajarkan oleh gurunya nanti.
tiba waktunya sebelum fajar, gurunya memanggil murid tersebut. “kemarilah anak ku”. dan muridnya pun mendatangi beliau dan berkata: “Ajari aku guruku”.
Gurunya berkata: “Tunggu sebentar. pertama, apakah engkau melihat / bermimpi sesuatu dalam tidurmu semalam?”
muridnya menjawab : “iya guruku”
Gurunya bertanya : “Apa yang engkau lihat?”
muridnya menjawab: “Aku melihat langit yang sedang hujan, aku melihat sungai yang mengalir, dan aku melihat ombak lautan didepanku.”
owh, dia tertidur disaat sangat kehausan, oleh karena itu ia bermimpi melihat langit yang sedang hujan, melihat sungai yang mengalir dan melihat lautan yang berombak.
kemudian gurunya berkata: “Benar anakku, kau telah berkata jujur, bila niat mu benar, maka mimpimu juga akan terwujud. dan bila cintamu kepada rasul itu benar, maka engkau akan bertemu rasul”
dan itulah jawabannya dari pertanyaan yang diawal telah ditanyakan.

Sungguh indah dan penuh hikmah cerita yang diceritakan oleh Syekh Muhammad Hassan itu.
lalu kemudian ada seseorang yang bertanya kepada Syekh: “Apakah mungkin Rasulullah shallallahu alaihi wasallam datang dalam mimpi kita apabila kita memakan makanan yang haram?, kepada orang yang melihat yang haram?, kepada orang yang berkata bohong atau berbuat curang?, kepada orang yang bersepakat dengan riba?, kepada orang yang munafik? apakah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam akan datang kepada orang yang seperti itu?

Syekh muhammad menjawab: “Tidak, tidak, demi Allah, Allah dan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tidak akan datang kecuali kepada orang-orang yang Allah dan Rasul cintai.”
Ada orang yang berziarah kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, dan ada orang yang Rasulullah shallallahu alaihi wasallam ziarahi.

Ada cerita seorang wanita yang mulia, seorang ibu, kita memohon kepada Allah untuk memberkahi dan diberikan ampunan oleh Allah.
Seorang ibu yang mengirimkan anaknya kepada ku disaat sedang mengajar di Al-Mansurah.
Anak itu berkata: “Maafkan aku ya syekh, aku harus menyampaikan ini. ibuku berpesan bahwa ibuku menunggu syekh untuk berkunjung ke rumahnya malam ini.”
Kemudian Syekh muhammad berkata: “Baiklah, ayo kita kerumahmu.”
Syekh dan anak tadi pergi ke sebuah desa dan tiba di rumah yang terbuat dari tanah liat, rumah yang miskin. dan didalamnya ada seorang wanita yang berumur 70tahun.
dan Ma Shaa’Allah, wanita tersebut tidak pernah berhenti tidak semenit, tidak sedetik bershalawat kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.

Ketika ia melihat mu dan mengucapkan salam, ia langsung bershalawat kembali, dan seterus nya
Syekh muhammad merasa rendah diri didekat seorang ibu yang mulia ini, Subhanallah.
Kemudian syekh muhammad berkata: “oh ibuku, engkau memanggilku dan aku datang, sekarang katakan kepadaku, apa yang mengganggu mu?, dan InshaAllah, aku berjanji kepadamu minggu depan, aku akan membawa saudaraku seorang spesialis medis, sesuai dengan yang engkau butuhkan, dan ia akan memeriksamu disini.”
Kemudian wanita tersebut melihat Syekh muhammad dan tersenyum dengan indah. dia berkata:” oh anakku, oh anakku, aku tahu penyakitku dan aku tahu obatnya, aku tahu penyakitku dan aku tahu obatnya.”

Syekh muhammad berkata: “Demi Allah, katakan kepadaku”
Wanita itu berkata kepadaku: “oh anak ku, Nabi kita Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tidak datang dalam mimpiku selama 3 malam”
Ya Allah…
Syekh muhammad bertanya kepadanya: ” Beliau tidak datang dalam mimpimu selama 3 malam? apakah Beliau selalu datang kepadamu setiap malam?”
Wanita itu menjawab: “Demi Allah, bila satu malam saja berlalu tanpa melihat Rasul, aku menjadi sakit, aku telah sakit selama 3 malam, aku belum melihat Rasul lagi”.
Sudah berapa tahunkah saudara dan saudari semua tidak berjumpa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam?

ini adalah lengkap, kecintaan dan ketaatan kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. adalah sejalan cinta dan ketaatan kepada Allah Yang Maha Tinggi. jadi cinta ini adalah isu besar. ingat kembali niatmu benar, jadi mimpi mu akan benar. dan jika cintamu benar, engkau akan bertemu rasul. kuatkan cintamu, kuatkan cintamu saudara-saudaraku, dan demi Allah pemilik Kabbah, engkau akan senang bertemu dengan utusan Allah.

Rasulullah bersabda: “siapa yang bertemuku di dalam mimpi, ia telah benar-benar melihatku, karena syaitan tidak bisa menyerupaiku.” HR, Tirimidzi, dia berkata ini adalah hadits hasan shahih
anda sudah tahu jawabannya wahai bapak-bapak yang mulia, saudara-saudaraku dan anak-anak yang aku cintai, bagai mana cara bertemu dengan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam?
yaitu dengan MENGIKUTINNYA DAN MENCINTAINYA.

dengan mengikutinya adalah buah dari mencintainya, mematuhi adalah hasil dari mencintai.
siapapun yang mengklaim mencintai Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, akan tetapi tidak mendapat manfaat dari ajarannya, maka akan menjadi sia-sia saja.

BERAGAM CARA ALLAH MENJAWAB DOA KITA

Kalam yang masyhur Syaikh Ibnu Athaillah as-Sakandari mengatakan: “Allah tidak selalu memberikan apa yang kita minta, akan tetapi Allah akan selalu meberi apa yang kita butuhkan.”

Maulana al-habib M. Luthfi bin Yahya menjelaskan tentang sebuah rahasia (sirr) di balik setiap doa yang kita ucapkan. Kenapa doa yang sering kita lakukan terkadang atau bahkan kebanyakan tak kunjung terijabahi oleh Allah? Bersyukurlah, karena itu pertanda amat sayangnya Allah kepada kita. 

Allah Ta’ala berfirman: ادعوني أستجب لكم “Berdoalah padaKu (Allah) maka Aku (Allah) akan menerima kalian”.

Firman Allah tersebut merupakan dasar atau dalil perintah untuk kita berdoa kepada Allah. Lalu apakah doa yang kita panjatkan itu pasti diterima oleh Allah? Doa kita diterima atau tidak itu hak Allah, tapi kita wajib untuk berdoa kepada Allah. 

Selanjutnya, yang namanya menerima itu belum tentu mengijabahi. Kita berdoa pasti diterima, akan tetapi belum tentu diijabahi oleh Allah. Tidak semua diberikan atau diijabahi oleh Allah, dan Allah tidak mengijabahi doa itu termasuk bentuk kasih sayang atau rahmat Allah kepada hambaNya. 

Doa pun dalam “astajib lakum” itu tetap ada syara’nya, sehingga tidak semua doa diijabahi. Contohnya kita berdoa menjadi Nabi, itu tidak akan diijabahi.

Doa itu ada yang diterima tetapi untuk memenuhi gudang akhirat, ibaratnya kita menabung sehingga tidak diijabahi di dunia. Ada juga doa yang diijabahi di dunia dan akhirat. 

Allah Ta’ala itu mengabulkan doa melalui proses syar’an. Seperti begini, Muhammad diangkat menjadi Nabi pada umur 25, lalu umur 40 baru diangkat menjadi Rasul, umur 51 tahun baru diberi perintah shalat melalui isra’ mi’raj, dan ahkamul wudhu’ baru diajarkan di Madinah. Di sini, Nabi Muhammad saja masih diberi proses, tidak langsung.

Kalau kita berdoa lalu Allah tidak mengijabahi doa kita, kita harus bersyukur, berterima kasih pada Allah. Karena bisa jadi, Allah tidak mengijabahi doa kita itu karena kita belum siap menerima doa yang diijabahi oleh Allah, karena ada beberapa hal yang kita belum kuat.

Doa, amalan-amalan, hizib, puasa, melek (saharullayali) dan lain-lain itu untuk membersihkan hati dan menyucikan jiwa (tashfiyatul quluub wa tazkiyatun nafs), sehingga ada godaan di dalamnya, yaitu selalu terjadi perang batin. Contoh: ada orang yang ngaji ke salah satu kiai yang terkenal kealimannya. Lalu orang tersebut timbul dalam hatinya rasa bangga karena bisa dekat dan ngaji kepada sang kiai sehingga merendahkan orang lain. Kalau sudah begitu, itu sebenarnya bala’ atau musibah bagi sang kiai tersebut.

Walhasil, kita harus bersyukur karena kita disayang oleh Allah Ta’ala dengan tidak diberi secara langsung, namun bertahap. Karena kalau diberi langsung kita bisa nggeblag (error) karena tidak kuat.

Al- Habib Munzir bin Fuad Al Musawa menjelaskan perihal firman Allah Swt.: “Mintalah kepadaKu akan Kujawab doa-doa kalian.”

Lalu kita bertanya: “Bagaimana dengan doaku siang dan malam yang masih belum dikabulkan Allah?”

Jawabannya adalah ketidaktahuan kita bahwa Allah menjawab doa kita lebih daripada yang kita minta. Kita minta A misalnya tanpa kita sadari Allah mengangkat 100 musibah yang akan datang di hari esok. Doa kita hanya hal yang remeh saja tapi Allah Yang Maha Dermawan memberi lebih dari itu.

Wallahu a’lam.

SubhanAllah... Premanpun Luluh karena Kelebutan Hati (Kisah Habibana Munzir)


- – -Sungguh orang-orang yang terjebak dalam kemungkaran itu mempunyai hati baik di hati kecilnya. Saya berkali-kali menemukan itu di hati mereka, namun kebaikan itu tersembunyi dalam kesombongan mereka. – – -
(Al-Habib Munzir Al-Musawa)
.Sungguh orang-orang yang terjebak dalam kemungkaran itu mempunyai hati baik di hati kecilnya. Saya berkali-kali menemukan itu di hati mereka, namun kebaikan itu tersembunyi dalam kesombongan mereka.

Pernah seorang pemabuk dan preman yang menjadi biang kriminal bahkan konon sering menyiksa dan membunuh, orang tidak melihat ia memiliki sifat baik sedikitpun. Namun ketika saya diadukan tentangnya, pasalnya adalah ketika pemuda sekitar wilayah tersebut ingin mengadakan majelis, namun takut pada orang itu. Mereka akan didamprat dan diteror oleh si jahat itu. Ia adalah kepala kejahatan yang konon kebal dan penuh ilmu jahat.

Saya datangi kerumahnya, saya ucapkan salam dan ia tidak menjawab, ia hanya mendelik dengan bengis sambil melihat saya dari atas kebawah, seraya berkata, “Mau apa?”
Saya mengulurkan tangan dan ia mengulurkan tangannya dan saya mencium tangannya, lalu saya pandangi wajahnya dengan lembut dan penuh keramahan. Saya berkata dengan suara rendah dan lembut, “Saya mau mewakili pemuda sini, untuk mohon restu dan izin pada Bapak, agar mereka diizinkan membuat majelis di musholla dekat sini.”

Ia terdiam… roboh terduduk di kursinya dan menunduk. Ia menutup kedua matanya. Saat ia mengangkat kepalanya saya tersentak, saya kira ia akan menghardik dan mengusir, ternyata wajahnya merah dan matanya sudah penuh airmata yang banyak. Ia tersedu sedu berkata, “Seumur hidup saya belum pernah ada kyai datang kerumah saya… Lalu kini… Pak Ustadz datang kerumah saya, mencium tangan saya… tangan ini belum pernah dicium siapapun. Bahkan anak-anak sayapun jijik pada saya dan tak pernah mencium tangan saya, semua tamu saya adalah penjahat, mengadukan musuhnya untuk dibantai, menghamburkan uangnya pada saya agar saya mau berbuat jahat lagi dan lagi…. Kini datang tamu minta izin pengajian pada saya. Saya ini bajingan, kenapa minta izin pengajian suci pada bajingan seperti saya.”


Ia menciumi tangan dan kaki saya sambil menangis, ia bertobat, ia sholat, dan meninggalkan minuman keras dan criminal.

Konon dia ini sering mabuk, jika sudah mabuk maka tak ada di kampung itu yang berani keluar rumah. Namun kini terbalik, ia menjadi pengaman di sana, tak ada orang mabuk berani keluar rumah jika ada dia.

Dia menjadi kordinator musholla, ia mengatur teman temannya para preman untuk membersihkan musholla, dipaksanya para anak buahnya harus hadir majelis, dan demikianlah keadaanya. Ia bertempat di Legoa, Priok, tempat yang sangat rawan dengan kriminal. Orang di wilayah itu jika saya datang mereka berbisik bisik, “Jagoan selatan lagi ketemu jagoan utara!” Mereka kira saya mengalahkannya dengan ilmu, padahal hanya kelembutan Muhammad saw yang saya gunakan.

Hingga kini jika saya jumpa dengan beliau ia pasti menangis memeluk saya. Saya pernah bercanda dengan meneleponnya, saya katakana, “Tolong saya, tolong datang ke sini, saya dalam keadaan genting!”

Ia datang dengan Jaket Jeans, celana jeans, dan dari wajahnya sudah siap tempur. Ia berkata, “Saya siap mati Habib, siapapun yang berani mengganggu habib sudah bukan urusan habib lagi, biar saya yang urus dan saya janji akan memotong kupingnya dan membawakannya pada habib!”

Saya berkata, “Naik saja ke mobil Pak!”
Ia pun naik, saya masuk ke majelis dan mengajaknya hadir, ia berkata, “Mana orangnya Habib?”
Saya katakana, “Tidak… (saya tertawa) cuma mau mengajak bapak ke majelis saya, kangen aja.”

Ia pun lemas dan tertunduk malu. Saya menganggapnya ayah angkat saya hingga kini.

Kejadian lain adalah ketika paman saya mengadakan perjalanan dari Lampung ke Jakarta. Ia bersama anak-anaknya. Ketika masuk pelabuhan Bakauhuni Lampung, ia melihat seorang berwajah bengis dan menakutkan sedang duduk di pintu pelabuhan. Paman saya bersalam padanya dengan lembut. Si garang itu tidak menjawab dan wajahnya tanpa ekspresi sedikitpun dan acuh saja. Maka lalu paman saya membeli tiket kapal yang ternyata dipalsu oleh calo. Ia terjebak dalam penipuan. Maka ketika paman saya kebingungan dan mulai dikerubuti orang yang menonton, maka si garang itu muncul. Semua orang mundur melihat ia datang, lalu ia berkata, “Ada apa Pak?” Paman saya bercerita akan penipu itu.

Si Garang berkata, “Bagaimana cirri-ciri orang itu?”

Paman saya menceritakannya….
Si Garang pergi beberapa menit dan kembali sambil menyeret orang itu yang sudah babak belur dihajarnya. Ia berkata kepada penipu itu, “Kamu sudah menipu keluarga saya! Ini keluarga saya!” sambil menunjuk pada paman saya.
Rupanya si garang ini preman penguasa pelabuhan itu. Bagaimana ia bisa mengakui paman saya sebagai saudaranya? kenalpun tidak, cuma hanya karena paman saya mengucap salam padanya dengan ramah. Walau wajahnya tidak berekspresi saat itu, tapi ternyata hatinya hancur, ia malu dan haru. Mungkin seumur hidupnya belum pernah ada orang mengucap salam padanya dengan hormat.
Inilah beberapa contoh.

Contoh lainnya adalah ketika saya di suatu masjid, yang memang sudah kebiasaan saya jika jumpa siapapun yang lebih tua jika menjabat tangan saya maka saya mencium tangannya, apakah ia ulama atau bukan. Selesai acara maka terdengar kabar, seorang muadzin masjid itu ternyata adalah pencuri kotak amal masjid. Ia bertobat dan mengakui dosanya kepada sesepuh masjid. Ia menangis dan berkata, “Tangan saya kotor dengan dosa, hati saya hancur ketika tangan saya ini dicium oleh habib itu. Saya menyesal, saya haru, saya terpukul, tangan ini selalu mencuri, tidak pantas dicium oleh seorang tokoh agama.” Ia pun bertobat.


Di lain kesempatan ketika saya di suatu negeri timur tengah, saya lihat di bandara para tentara berwajah bengis dengan senjata laras panjang di pundaknya menjaga di sana sini. Saya bersalam pada seorang yang tampak bengis sekali. Saya menunduk hormat dan senyum lembut. Ia tak menggubrisnya, hanya mendelik dan pergi. Tak lama saya terkena sedikit masalah di pintu imigrasi, hanya pertanyaan pertanyaan iseng yang sering dilancarkan petugas imigrasi di pelbagai Negara. Maka tiba-tiba ada yang membentak di belakang saya. Ia memerintahkan agar orang itu segera melewatkan saya. Ketika saya berpaling ternyata tentara tadi. Ia menarik baju saya untuk segera lewat pintu detektor pengaman bersamanya dan menghardik petugas pengaman untuk minggir seraya berkata dengan bahasa arab, “Silahkan Tuan!”


Saya mengucap terimakasih, ia hanya mengangguk dan pergi. Subhanallah….

Demikian indahnya akhlak… demikian senjata yang lebih tajam dari pedang dan lebih mengalahkan dari peluru… ia mengalahkan musuh dan membuat musuh berbalik menjadi penolong dan pembela….
Jika mereka yang gelap dan penjahat sedemikian mudahnya lebur, apalagi orang yang berilmu saudaraku.
Demikian saudaraku yang ku muliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dengan segala cita-cita.
Wallahu a’lam.sumber :www.majelisrasulullah.org
buku cahaya cinta Habib Munzir Al-Musawa