“Keadaan paling dekat seorang hamba dari rabbnya adalah ketika dia dalam keadaan sujud, maka perbanyak doa (di dalamnya).” (HR. Muslim)

Renungan Pagi [Ust. Yusuf Mansur]




Sumber : Ust. Yusuf Mansur

Makhluk yang Paling Membingungkan adalah "Manusia"
Karena dia "Mengorbankan Kesehatannya" hanya "Demi uang", Lalu dia "Mengorbankan Uangnya" demi "Kesehatan".
Lalu dia Sangat Khawatir dengan Masa Depannya, Sampai dia Tidak Menikmati Masa Kini.
Akhirnya dia "Tidak Hidup di Masa Depan atau pun di Masa Kini"; dia "Hidup Seakan-akan Tidak Akan Mati", lalu dia "Mati" tanpa "Benar-benar Menikmati" apa itu "Hidup".

Bersyukurlah apa yang selama ini kita dapati dan kita nikmati.
Karena kita tidak akan tahu, apa yang akan terjadi hari esok.
Ketika lahir dua tangan kita kosong...
ketika meninggal kedua tangan kita juga kosong...
Waktu datang dan waktu pergi kita tidak membawa apa-apa...
Jangan sombong karena kaya dan berkedudukan..
Jangan minder karena miskin dan hina...

Bukankah kita semua hanyalah tamu dan semua milik kita hanyalah pinjaman...
TETAPLAH RENDAH HATI seberapapun tinggi kedudukan kita...
TETAPLAH PERCAYA DIRI seberapapun kekurangan kita...
Karena kita hadir tidak membawa apa-apa dan kembali juga tidak membawa apa-apa...
Hanya pahala kebajikan atau dosa kejahatan yang dapat kita bawa.

Jum'at Mubaroq



“Hari paling baik dimana matahari terbit pada hari itu adalah hari jumat, pada hari itu Adam \\diciptakan, dan pada hari itu pula Adam dimasukkan ke dalam surga, serta diturunkan dari surga, pada hari itu juga kiamat akan terjadi, pada hari tersebut terdapat suatu waktu dimana tidaklah 
seorang mukmin shalat menghadap Allah mengharapkan kebaikan kecuali Allah akan mengabulkan permintaannya.” (HR. Hurairah dan Muslim)
"Sesungguhnya pada hari Jum'at terdapat waktu mustajab bila seorang hamba muslim melaksanakan shalat dan memohon sesuatu kepada Allah pada waktu itu, niscaya Allah akan mengabulkannya. Rasululllah mengisyaratkan dengan tangannya menggambarkan sedikitnya waktu itu (H. Muttafaqun Alaih)
"Sedekah pada hari Jum'at dibandingkan dengan sedekah pada enam hari lainnya laksana sedekah pada bulan Ramadhan dibanding bulan-bulan lainnya". Hadits dari Ka'ab menjelaskan: "Dan sedekah pada hari itu lebih mulia dibanding hari-hari selainnya".(Mauquf Shahih)
"Siapa yang mandi pada hari Jum'at, bersuci sesuai kemampuan, merapikan rambutnya, mengoleskan parfum, lalu berangkat ke masjid, dan masuk masjid tanpa melangkahi diantara dua orang untuk dilewatinya, kemudian shalat sesuai tuntunan dan diam tatkala imam berkhutbah, niscaya diampuni dosa-dosanya di antara dua Jum'at". (HR. Bukhari).
Siapa yang mandi pada hari Jum'at, kemudian bersegera berangkat menuju masjid, dan menempati shaf terdepan kemudian dia diam, maka setiap langkah yang dia ayunkan mendapat pahala puasa dan shalat selama satu tahun, dan itu adalah hal yang mudah bagi Allah". (HR. Ahmad dan Ashabus Sunan, dinyatakan shahih oleh Ibnu Huzaimah)
“Perbanyaklah shalawat kepadaku setiap hari jum’at karena shalawatnya umatku akan dipersembahkan untukku pada hari jum’at, maka barangsiapa yang paling banyak bershalawat kepadaku, dia akan paling dekat derajatnya denganku.” (HR. Baihaqi dengan sanad shahih)
آللّهُمَ صَلّ ۈسَلّمْ عَلۓِ سَيّدنَآ مُحَمّدْ وَ عَلۓِ آلِ سَيّدنَآ مُحَمَّدٍ

Doa Meluluhkan Hati Seseorang



Jibril Mengajar Nabi SAW Berdoa

Banyak orang yang bertanya,“Bagaimana doa meluluhkan hati seseorang? Berikut kami  cantumkan Hadits tentang doayang dimaksud:
ألا أعلمك ما علمني جبريل إذا كانت لك حاجة إلى بخيل شحيح أو سلطان جائر أو غريم فاحش تخاف فحشه فقل : اللهم إنك أنت العزيز الكبير وأنا عبدك الضعيف الذليل الذي لا حول ولا قوة إلا بك ، اللهم سخر لي فلانا كما سخرت فرعون لموسى ولين لي قلبه كما لينت الحديد لداود فانه لا ينطق إلا باذنك ناصيته في قبضتك وقلبه في يدك جل ثناء وجهك يا أرحم الراحمين.

Artinya:
(Nabi SAW bersabda "Maukah kau kuajar yang pernah Jibril AS ajarkan padaku? Ketika kau mempunyai hajat pada orang sangat pelit lagi kikir, atau penguasa jair (tidak adil), atau orang keberatan hutang yang jahat, maka berdoalah:
'Allaahumma innaKa Antal Aziizul Kabiir. Wa ana abduKa Adhdhoiifudzdzaliil. Alladzii laa chaula wa laa quwwata illaa biK. Allaahumma sakhkhir lii ...((1) sebutlah nama orang kau maksud) kamaa sakhkhorta Firauna li Muusaa. Wa layyin lii qolbahuu kamaa layyantalhadiida li Daawuuda. Fa innahuu laayantiqu illaa bi idzniK.  Naashiyatuhuu fii qobdhatiK. Wa qolbuhuu fii YadiK. Jalla tsanaau WajhiK. Ya Archamar Roochimiin. 

Artinya:
Ya Allah sungguh Engkau Maha Mulia Maha Besar. Sedangkan saya hambaMu yang sangat hina dina. Tiada upaya dan kekuatan kecuali karena Engkau. Ya Allah, tundukkanlah........(1) padaku, sebagaimana Kau telah menundukkan Fir’aun pada Musa AS. Dan luluhkanlah hatinya untukku, sebagaimana Kau telah meluluhkan besi untuk Daud AS. Karena sungguh dia takkan berbicara kecuali dengan IzinMu. Ubun-ubunnya dalam GenggamanMu, dan hatinya di TanganMu. Pujian WajahMu telah agung, wahai yang lebih sayang daripada para penyayang.

Arabnya:
اللَّهُمَّ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيْزُ الْكَبِيْرُ وَأَنَا عَبْدُكَ الضَّعِيْفُ الذَّلِيْلُ الَّذِيْ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِكَ، اللَّهُمَّ سَخِّرْ لِيْ فُلَاناً كَمَا سَخَّرْتَ فِرْعَوْنَ لِمُوْسَى وَلَيِّنْ لِيْ قَلْبَهُ كَمَا لَيَّنْتَ الْحَدِيْدَ لِدَاوُدَ فَإِنَّهُ لَا يَنْطِقُ إِلَّا بِإِذْنِكَ نَاصِيَتُهُ فِيْ قَبْضَتِكَ وَقَلْبُهُ فِيْ يَدِكَ جَلَّ ثَناَءُ وَجْهِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ



(1) 
Ada yang bertanya “Bolehkah setelah Allaahumma sakh-khirlii ….titik-titiknya diisi lafal 'qalba (sebelum) fulan/fulanah (anu)?” Saya menjawab, “Tidak boleh, itu salah besar. Yang benar Haditsnya, langsung sebut namanya, tidak perlu ditambahi lafal 'qalba'."

Meskipun banyak yang melakukan demikian, tetap salah. Karena Jibril mengajarkan pada nabi SAW, untuk menundukkan orang (bukan hati), dan meluluhkan hati. Jadi, kalau hati diluluhkan, kalau orang ditundukkan. Dalam kaidah bahasa Arab, "Sakh-khara, atau 'sakh-khir'," Adalah penundukan yang bisa dinikmati. Seperti sakh-khara lanaa haadzaa. Atau penundukan pada yang bisa diperintah. Penjelasan ini bisa dirujukkan pada Firman:
1.     {إِنَّا سَخَّرْنَا الْجِبَالَ مَعَهُ يُسَبِّحْنَ بِالْعَشِيِّ وَالْإِشْرَاقِ} [ص: 18].
2.     {أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ سَخَّرَ لَكُمْ مَا فِي الْأَرْضِ وَالْفُلْكَ تَجْرِي فِي الْبَحْرِ بِأَمْرِهِ} [الحج: 65].
3.     {أَلَمْ تَرَوْا أَنَّ اللَّهَ سَخَّرَ لَكُمْ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَأَسْبَغَ عَلَيْكُمْ نِعَمَهُ ظَاهِرَةً وَبَاطِنَةً} [لقمان: 20].
4.     اللَّهُ الَّذِي سَخَّرَ لَكُمُ الْبَحْرَ لِتَجْرِيَ الْفُلْكُ فِيهِ بِأَمْرِهِ وَلِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ} [الجاثية: 12]’.
5.     {سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ } [الزخرف: 13]’.
6. 'Lafal 'sukhriyyaa' dalam Al-Qur'an, berasal dari 'kata' yang sama. Biasanya diartikan perintah: قَوْلُهُ تَعَالَى: {لِيَتَّخِذَ بَعْضُهُمْ بَعْضًا سُخْرِيًّا} [الزخرف: 32]'.

Rahasia API vs AIR



Assalamu'alaikum sobat netter...
Mari jadikan media internet sebagai wahana silaturahmi, sharing ilmu dan informasi yang bermanfaat. Semoga Allah ridho pada kita, amien ya Rabb.

Kali ini saya mencoba menulis artikel mengenai Air dan Api. Kedua unsur yang saling bertolak belakang, saling berseberangan dan berlawanan arah. Adapun tujuan saya menulis ini adalah untuk pembelajaran dalam menyikapi fenomena yang terjadi pada diri kita. Semua saya tulis dari sudut pandang saya sendiri. Jika ada kesalahan / kekeliruan mohon dimaafkan dan semoga sudi tuk memberi saran yang bermanfaat.


Sebelumnya marilah kita cermati beberapa kalam berikut ini.
“(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS. Ali Imran – 134)

Dari Abu Hurairah Ra., seorang lelaki berkata pada Rasulullah Saw, berilah saya nasehat. Rasulullah Saw bersabda “Janganlah engkau marah” Rasulullah mengulang-ulang pada ucapannya. (HR. Bukhari)

API
Mari kita telaah mengenai "api" tentang sifat, karakter dan tabiatnya. Ia memiliki sifat kurang lebih seperti ini:
  1. Panas , jika pada manusia gampang menyulut emosi,  amarah
  2. Keluar tenaga lebih banyak (boros)
  3. Arahnya selalu ke atas (berlawanan dg Bumi)
  4. Hanya mampu padam oleh "air"
Api jika digambarkan pada diri manusia adalah sebagai sifat dan tabiat yang tidak baik. Gampang emosi, Temperament, menyulut amarah dan sombong/angkuh. Sehingga berEfek pada diri sendiri yaitu: 
  • hidup menjadi resah, gelisah tak tenang 
  • tenaga cepat habis, berimbas pada sel - sel tubuh jadi Cepat TUA dan Kulit kering
  • arah api selalu keatas meskipun sudah diarahkan kebawah, artinya menggambarkan sifat SOMBONG /Angkuh senang meninggikan diri, membanggakan diri yang berlebihan
  • tidak kenal kompromi dan gampang tersinggung
  • memicu banyak penyakit kronis pembuluh darah (tekanan darah tinggi, jantung, struk)
  • Jauh dari rahmat Allah
  • gampang banget bikin retak persahabatan, persaudaraan
  • Tidak mau mengalah Tapi pada akhirnya PASTI kalah.

    AIR
    1. Sejuk dan segar
    2. Tenang dan selalu jernih (tidak berwarna). adapun berwarna merah, hijau dsb itu karena adanya zat lain.
    3. Arahnya selalu mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah
    4. Mengalir alami dan tak dapat dihambat oleh apapun. Misal : suatu aliran air yg sangat deras dan dibendung dg tandau yg sangat kuat sekalipun bisa jebol.
    Makna dari sifat dan tabiat air:
    Jika divisualisasikan pada diri manusia merupakan gambaran dari karakter yang TULUS, teposliro, menghormati, MENYEJUKKAN suasana.

    Biasanya pembawaan orang dengan karakter air adalah:
    • Tenang
    • Grapyak (suka salam dan menyapa)
    • berpikir jernih, sehingga biasanya orangnya SMART, Dewasa
    • SUSAH untuk emosi dan tidak temperament
    • selalu RENDAH HATI
    • senang memaafkan dan menjunjung tinggi persaudaraan
    • cenderung mencari solusi daripada melanggar aturan
    • mengakibatkan sel - sel tubuh lebih efisien sehingga awet muda, jauh dari penyakit
    • SATU-SATUnya yang Bisa Mengalahkan "api"
    • Kekuatannya luar biasa mampu menghanyutkan apasaja, mampu hancurkan benteng yang sangat kuat sekalipun.
    • Suka MENGALAH dan pada akhirnya mampu MENGALAHKAN (alias jadi pemenang).
    Nah... sobat dari tulisan diatas pasti sudah kita tau nih bagaimana sikap kita jika ada orang dengan karakter api.
    Sobat tidak perlu takut, tak perlu menghindar. HADAPI saja.... tak peduli badannya kekar, punya banyak pasukan, punya kekuasaan ataupun lainnya. Percayalah dengan LAA HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAH (tak ada daya dan kekuatan kecuali milik ALLAH Ta'ala).

    Ingat Api bisa musnah hanya oleh "Air". So.... keep kalem, tenang, dalam menghadapi orang-orang dengan perangai Api. Lawan dengan kejernihan pikiran, kedewasan dan kesantunan. InsyAllah mereka LULUH dan Takluk. wallahu a'lam bishawab.

    Dan jika kita sudah tau karakter Api yang hanya cenderung merugikan lalu kenapa kita masih berperangai seperti api?? Tak ada untungnya, tak ada guna tak ada manfaat. Buanglah jauh - jauh sifat tabiat Api dari diri kita. Tak ada yang didapat dari sifat api kecuali kerugian dan kehancuran.

    Astagfirullah robbal baroya... Astagfirullah minal khotoya