Tradisi Rebu Wekasan Menurut Buya Yahya
Assalamu ‘Alaikum WR. WB
Buya bagaimana hukumnya membaca doa khusus dan sedekah-sedekah khusus pada hari RABU WEKASAN, Apakah amalan itu disyariatkan dan dicontohkan Nabi Muhammad ? karena orang-orang kampung meyakini pada hari itu diturunkan bala dan bencana ?
Wa’alaikum Salam wr. Wb.
RABU WEKASAN adalah istilah untuk hari rabu akhir bulan shofar. Bulan shofar tidak beda dengan bulan yang lainya. Bukan bulan bencana dan bukan bulan sial. Kita tidak boleh mempercayai adanya bulan sial. Bulan sial adalah bulan seorang hamba melakukan kemaksiatan. Adapun berita tentang adanya ribuan bala bencana di hari itu bukanlah berita dari Nabi Muhammad SAW. Itu hanya ungkapan sebagian orang sholeh dan Bukan hadits nabi.
Yang mau mempercayai perkataan orang sholih tidak salah dengan 2 syarat :
1. Jangan di sandarkan kepada Nabi Muhammad SAW.
2. Perkataan tersebut tidak bertentangan dengan syariat nabi Muhammad SAW. Tentang bala bencana bisa saja di ucapkan oleh seorang sholih dari ilham. Masalah ilham telah disepakati keberadaanya seperti disebutkan dalam Al-Qur’an.
Bagi yang tidak mempercayai juga tidak ada masalah sebab kita tidak wajib percaya kepada orang yang mengaku mendapatkan ilham. Yang tidak diperkenakan adalah kurang ajar kepada orang sholeh. Artinya bagi yang tidak percaya ya silahkan asal tetap menjaga tatakrama kepada orang sholeh tersebut.
Bagi yang tidak mempercayai, berprasangka baiklah kepada Allah dengan sungguh semoga di hari RABU WEKASAN Allah turunkan rahmat kepada kita serta tingkatkan ibadah dan jauhi maksiat agar Alloh senantiasa menjaga kita. Dan bagi yang mempercayai juga tidak perlu cemas dan berprasangka buruk pada Alloh sebab bencana apapun yang diturunkan hanya akan menimpa orang yang berprasangka buruk kepada Alloh dan yang dikehendaki oleh Alloh.
Adapun amalan yang seyogyanya dilakukan adalah tidak beda dengan amalan di hari-hari yang lainya. Perbanyaklah sedekah jangan tinggalkan di setiap hari untuk sholat hajat agar dijauhkan dari bencana dan agar dikarunia nikmat dan rahmat oleh Alloh SWT. Wallohu a’lam Bishshowab.
0 komentar:
Posting Komentar